Senin, 27 Juli 2015

MENAHAN AMARAH


MENAHAN AMARAH

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ 
الْمُحْسِنِينَ 

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. 
 (Ali Imran : 134)

Menahan amarah termasuk salah satu tanda bagi orang-orang yang betaqwa sebagai mana dijelaskan ayat di atas. Ayat sebelumnya telah menjelaskan bahwa Alla telah menyediakan surga bagi orang-orang yang bertaqwa, siapakah orang yang bertaqwa itu? Kemudian Allah menjelaskan pada ayat ini.

Pada bulletin MDM kali ini akan dijelaskan salah satu dari tanda orangyang bertaqwa berupa menahan amarah. Pmbahasannya sebagai berikut:

Definisi marah
Al-Hafidz Ibnu Hajar berkata: “Sebagian ulama menyatakan bahwa Allah menciptakan amarah dari api neraka dan menjadikannya tabiat bagi manusia. Maka acap kali seseorang insan menghendaki sesuatu namun tidak terpenuhi, marahnya akan menyala-nyala dan bergejolak hingga wajah dan matanya memerah karena darah sedang naik. Ini terjadi apabila marahnya pada orang yang lebih rendah, dan ia merasa mampu untuk memarahainya. Apabila marah kepada orang yang lebih di atasnya gejolak darah akan menurun dari permukaan kulit hingga ke rongga hati, maka ia akan terlihat pucat dan bersedih, lain halnya apabila marah kepada orang yang setara dengan dirinya maka darah kadang kala naik dan turun bisa memerah atau pucat.” ( Fahul-Bari 10/639)
Al-Hafidz Ibnu Rajab al-Hambali mengatakan: “Marah itu adalah gejolak hati untuk menolak bahaya yang akan menimpanya atau membalas gangguan yang ia dapat setelah kejadian. Marah bisa berimbas pada perbuatan-perbuatan yang diharamkan seperti membunuh, memukul, atau berupa perkataan yang diharamkan seperti tuduhan dusta, cacian, perkataan kotor, bahkan bisa jadi sampai tigkat kekufuran, atau berupa sumpah yang tidak boleh dilakukan secara syar’i bisa juga berimbas mencerai istri yang berujung pada penyesalan.” (Jami’ul Ulm wal Hikam 1/69)
Keutamaan menahan marah
Keutamaan menahan marah telah dijelaskan di dalam al-Qur’an dan sunah. Tidak sedikit ayat ataupun hadits memuji orang-orang yang mampu menahan amarahnya. Berikut sebagiannya:
Dipuji oleh Allah
Allah berfirman: “Dan bagi orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-operbuatan keji, dan apabila mereka marah, mereka memberi maaf.” (asy-Syuura : 37)
Yaitu perangai mereka memberi maaf kepada manusia, mereka tidak suka membalas dendam kepada manusia (Tafsir Ibnu Katsir 4/105)

Allah mencintainya
Orang-orang yang mampu menahan amarahnya termasuk golongan orang yang mendapatkan kecintaan Allah

sebagaimana frman Allah pada Surah Ali Imran : 134
“Yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orangf yang berbuat kebajikan.”
Demikian pula Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Tidaklah sodaqah itu mengurangi harta dan tidaklah Allah menambahkan sifat pemaaf kepada seorang hamba kecuali akan menjadikannya mulia, dan tidaklah seorang hamba rendah hati karena Allah, melainkan Allah akan tinggikan derajatnya.” (HR. Muslim)

Wasiat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam
Menahan amarah termasuk wasiat Rasulullah yang beliau anjurkan kepada seluruh umat ini, sebagaimana dalam sebuah hadis yang artinya:
Dari Abu Hurairah –ra- berkata: “Ada seorang datang menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berkata:
“Wahai Rasulullah berilah aku wasiat!”. Maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kamu marah!” beliau mengulanginya berkali-kali, dengan berkata : “Janganlah kamu marah!” (HR al-Bukhari 6116)

Orang yang kuat
Parameter (tola ukur) kekuatan seseorang bukan hanya diukur oleh kekuatan fisiknya. Orang yang mampu menahan jiwanya ketika marah diapun termasuk orang yang kuat, perhatikan hadits berikut:
Dari Abu Hurairah –ra- bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Bukanlah orang yang kuat itu yang pandai bergulat akan tetapi orng yang kuat adalah adalah yang mampu menahan jiwanya ketika marah.” (HR. al-Bukhari 6114, Muslim 2609)

Dijauhkan dari murka Allah
Berdasarkan hadits berikut:
Dari Abdullah bin Amr –ra- bahwasannya dia bertanya pada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:Wahai Rasulullah, amalan apa yang dapat menjauhkanku dari murka Allah?” Beliau menjawab: “Jangan Marah!” (HR. Ahmad 2/175)

Masuk surga
Nikmat apalagi yang didambakan seorang insan selain masuk kedalam surga-Nya? Menahan amarah termasuk amalan yang dapat menghantarkan kedalam surga. Ini berdasarkan hadits :
Abu Darda –ra- berkata: “Ada seseorang yang datang menemui Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan bertanya: “Wahai Rasulullah, tunjukilah aku sebuah amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga!” Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawah : “Jangan marah, dan bagimu surga.” (Shahih lighairihi, HR Thabbrani, lihat shahih targhib 3/46)

Hasan al-Basri berkata: “Empat perkara, barang siapa yang ada pada dirinya, Allah akan menjagaya dari setan dan diharamkan masuk neraka; yaitu orang yang mampu menahan jiwanya  ketika berharap, takut, bernafsu, dan marah.” (Jami’ul ulum wal hikam 1/368). Wallahu ‘lam bish shawab.

Oleh : Abu Abdillah al-Atsari, diambil dari sebuah majalah dakwah,diedit oleh redaksi.

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |