Kamis, 13 November 2014

CINTA DAN KASIH SAYANG DALAM RUMAH TANGGA (1)

0 komentar
CINTA DAN KASIH SAYANG DALAM RUMAH TANGGA (1)

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ [الروم : 21]

Dan di antara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya ialah Dia menciptakan pasang-pasangan untukmu dari jenismu sendiri, agar kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan Dia menjadikan diantaramu rasa kasih dan sayang. Sungguh  pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda(kebsaran Allah) bagi kaum yang berfikir. (ar-Ruum [30]: 21)

قَدْ خَسِرَ الَّذِينَ قَتَلُوا أَوْلَادَهُمْ سَفَهًا بِغَيْرِ عِلْمٍ وَحَرَّمُوا مَا رَزَقَهُمُ اللَّهُ افْتِرَاءً عَلَى اللَّهِ قَدْ ضَلُّوا وَمَا كَانُوا مُهْتَدِينَ [الأنعام : 140]

Sungguh rugi mereka  yang membunuh anak-anaknya, karena kebodohan tanpa pengetahuan dan mengharamkan rizki yang dikaruniakan Allah dengan semata-mata membuat kebohongan terhadap Allah. Sungguh mereka telah sesat dan tidak mendapat petunjuk.(al-An’aam [6]:140)

وَإِذْ قَالَ لُقْمَانُ لِابْنِهِ وَهُوَ يَعِظُهُ يَا بُنَيَّ لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ [لقمان : 13]

Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika ia memberi pelajaran kepadanya: "Wahai anakku, janganlah engkau mempersekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar". (Luqman [31]: 13)

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ  [لقمان : 14]

Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang tuanya; ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah lemah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang tuamu, hanya kepada Aku kembalimu. (Luqman [31]: 14)

وَاعْبُدُوا اللَّهَ وَلَا تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَبِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَالْجَارِ ذِي الْقُرْبَى وَالْجَارِ الْجُنُبِ وَالصَّاحِبِ بِالْجَنْبِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَمَا مَلَكَتْ أَيْمَانُكُمْ إِنَّ اللَّهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَانَ مُخْتَالًا فَخُورًا [النساء : 36]

Dan sSembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orangtuamu, kerabat dekat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat, tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri, (an-Nisa’ [4]: 36)

Tafsir Mufrodat:

Untuk mempermudah ayat-ayat tersebut di atas,maka perlu dijelaskan dengan singkat makna kata-kata yang memperlukan penjelasan:

1.    Litaskunuu: bentuk mudlarik (yang menunjukkan waktu sekarang) berasal dari kata sakana, bentuk madli (yang menunjuk waktu lampau), bentuk masdarnya sakiinah (ketenangan). Kata tersebut dengan berbagai derivasinya diulang sebanyak 69 kali, dengan makna yang berbedea-beda sesuai dengan konteksnya.

2.    Mawaddah: bentuk masdar, berasal dari kata wadda-yawaddu-wuddan-mawaddah, yang berarti ahabba (mencintai). Dalam al-Qur’an kata tersebut dengan berbagai derivasinya diulang sebanyak 29 kali, dengan makna yang berbedea-beda sesuai dengan konteksnya.

3.    Rahmah: bentu masdar, berasal dari kata rahima,-yarhamu, yang berarti raqqa (menyayangi, lemah lembut). Kata tersebut dengan berbagai derivasinya diulang sebanyak 142 kali, dengan makna yang berbedea-beda sesuai dengan konteksnya.

4.    Fishaal: bentuk masdar, berasal dari kata: fashola-yafshilu-fashlan-fisholan, yang berarti: faraqa (memisahkan, memutuskan, merinci, menyapih, keluar). Semua pengertian ini terdapat dalam al-Qur’an sebanyak 43 kali denga makna yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya, kata ini terdapat dalam surah al-Baqarah: 233 dengan arti menyapih, demikian pula dalam surah Luqman ayat 14.

Dinamakan menyapih, karena anak bayi itu berhenti dari minum air susu ibu dan berganti dengan makan-makanan lainnya.
Read More ->>

PEMBINAAN KELUARGA DAN PEMELIHARAANNYA 4

0 komentar
PEMBINAAN KELUARGA DAN PEMELIHARAANNYA 4

Pada ayat tersebut yang juga ayat Makiyyah, Alla menyatakan bahwa untu ketentraman dan ketenangan dalam keluarga, harus diciptakan rasa cinta dan kasih sayang atara suami, isteri dan anak. Tentu saja hal ini harus diusahakan dengan sabar, dengan memberikan mau’izah, nasihat dan ontoh, tauladan yang terus menerus, serta bedo’a pada Allah SWT pada stiap saat, sebagaimana diisyaratkan dalam firman-Nya

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Dan orang-orang yang berkata: “Ya Tuhan kami anugerahkanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami, dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa” (al-Furqan (25): 74)

Pada ayat tersebut, yang juga termasuk ayat Makiyyah, Allah SWT menjelaskan bahwa orang-orang yang dekat kepada-Nya selalu berdoa kepada Allah SWT agar istri, anak dan cucunya menjadi penyenang baginya dan menjadi tauladan bagi orang-orang yang bertawqwa kepada Allah SWT.

MAWAALI: bentuk jaak dari kata maula, yang berasal dari kata: walaa-yalii-wilaayatan, yang berarti: dekat.

Dalam al-Qur’an , kata tersebut dengan berbagai derivasinya diulang sebanyak 206 kali sedang kata mawalii(bentuk jamak) disebut sebanyak 3 kali, yaitu pada surah an-Nisa’ : 33, Maryam: 5 dan surah al-Ahzab: 5.

Cinta pada pelestarian keturunan adalah fitrah manusia, sebab tanpa ketrurunan perjuangan para pendahulu akan terputus, tidak ada yang melanjutkan.Nabi Zakaria, sekaliun sudah lanjut usia, tetap berdoa kepada Allah SWT agar diberi keturunan, sebagaimana diungkapkan dalam firman-Nya:

قَالَ رَبِّ إِنِّي وَهَنَ الْعَظْمُ مِنِّي وَاشْتَعَلَ الرَّأْسُ شَيْبًا وَلَمْ أَكُنْ بِدُعَائِكَ رَبِّ شَقِيًّا ﴿۴﴾ وَإِنِّي خِفْتُ الْمَوَالِيَ مِنْ وَرَائِي وَكَانَتِ امْرَأَتِي عَاقِرًا فَهَبْ لِي مِنْ لَدُنْكَ وَلِيًّا ﴿۵﴾ يَرِثُنِي وَيَرِثُ مِنْ آلِ يَعْقُوبَ وَاجْعَلْهُ رَبِّ رَضِيًّا ﴿۶﴾

Ia berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah beruban dan aku belum pernah kecewa dalam berdoa kepada Engkau, ya Tuhanku. Dan sesungguhnya aku khawatir terhadap mawaliku sepeninggalku, sedang isteriku adalah seorang yang mandul, maka anugerahkanlah aku dari sisi Engkau seorang putra, yang akan mewarisi aku dan mewarisi sebagian keluarga Ya'qub; dan jadikanlah ia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai”.(Maryam (19): 4-6)

Sekalipun Zakariya telah lanjut usia, ia tetap berdoa kepada Allah SWT agar dianugerahi keturunan supaya dapat meneruskan perjuangannya, dan ia yakin akan dikabulkan doanya, sebab semua doa-doanya yang lalu telah dikabulkan , tiada satupun yang ditolak-Nya, yang dalam surah ersebut diungkapkan dengan pernyataan:wa lan akun bi du’aaika Rabbi syaqiyan (dan akau belum pernah kecewa dalam berdo’a kepada Engkau).Dari sinilah para ulama berpendapat bahwa dalam berdoa disunahkan menyebutkan kenikmatan yang telah dianugerahkan Allah SWT, dan mengakui kerendahan diri dan kelemahannya, dengan khusyu’ serta dilakukan terus-menerus tidak berputus asa.

Nabi Zakariya tetap berdoa, padahal ia menyadari bahwa istrinya adalah seorang yang mandul, tetapi ia yakin bahwa Allah Maha Kuasa, segala apa yang Dia kehendaki pasti akan terwujud.

3.      Pendidikan
Pendidikan adalah sisi lain yang  wajib diperhatikan di samping pernikahan dan pelestarian ketrunan. Terutama pendidikan keagamaan dan akhlak. Kehidupan keluarga akan kacau jika pendidikan keagamaan dan akhlak tidak diperhatikan dan pada gilirannya umat akan menjadi kacau karena kacaunya kehiduan keluarga. Dengan pendidikan inilah akan ahir rasa tanggung jawab dalam diri seseorang.

Manusia tidaklah diciptakan hanya dengan makan dan minum, hidup kemudian mati sebagaimana makhluk lainnya. Melainkan manusia diciptakan untuk beribadah memikirkan ciptaan Allah, memikikan kemashlahatan bagi manusia dan lingkungan, serta mengadakan kerja sama dan tolong menolong sesama manusia.

Maka manusia berbeda dengan makhluk lainnya, tidaklah pantas ia lepas dari pertanggung jawaban dalam kehidupannya terutama kepada AllahSWT.Untuk itulah pendidikan yang bermanfaat sangat diperlukan untk memperkuat pilar keluarga dan kekuatan umat. Maka tidak ada artinya pernikahan dan keturunan tapa adaya penddikan. Seakin besar keluarga semakin besar pula pertanggungjawabannya, demikian pula umat, semakin besar jumlahnya semakin besar  pula pertanggungjawabannya. Maka pendidikan, pemeliharaan dan ikatan keluarga merupaka keharusan dan keniscayaa dalam memperkuat keluarga,

Sebagaimana diketahui bahwa manusia pada mulanya hanyalah sedikit, terdiri dari satu oang (Adam As) kemudian bertambah satu orang (Hawa) dan terus berkembang sehingga sangat besar jumlahnhya. Jika dibiarkan tanpa pembinaan, tanpa pemeliharaan dan tanpa pendidikan maka dapat dibayangkan betapa kacau dunuia ini.


Allah berfirman dalam surah an-Nisa ayat yang pertama dan dalam surah al-Hujurat yang ke-13, bahwa Dia selalu mengawasi manusia setelah mengembangbiakkan mereka dan memerintahkan agar mereka saling mengenal dan tolong menolong tanpa membedakan suku bangsa maupun negara.
Read More ->>

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |