Jumat, 27 Maret 2015

SHIDIQ


SHIDIQ

Shidiq (ash-shidqu) artinya benar atau jujur, lawan dari dusta atau bohong (al-kazib). Seorang Muslim dituntut selalu berada dalam keadaan benar lahir dan batin. Benar hati (shidq al-qalb), benar perkataan (shidq al-hadits) dan benar perbuatan (shidq al-‘amal). Antara hati dan perkataan harus sama, tidak boleh berbeda, apalagi antara perkataan dan perbuatan.

Benar hati, apabila hati dihiasi dengan iman kepada Allah SWT dan bersih dari segala penyakit hati. Benar perkataan, apabila semua yang diucapkan adalah kebenaran bukan kebatilan. Benar perbuatan, apabila semua yang dilakukan sesuai dengan syari’at Islam.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan setiap Muslim untuk selalu shidiq, karena shidiq membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan kesurga. Sebaliknya beliau melarang umatnya berbohong, karena kebohongan akan membawa kepada kejahatan dan kejahatan akan berakhir di neraka. Beliau bersabda:

“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaika membawa ke surga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis Allah sebagai seorang yang jujur (shidiq), dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka. Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong (kadzdzab).” (H.R. al-Bukhari)

Seseorang Muslim harus selalu bersikap benar, kapan, di mana dan kepada siapapun. Kalau diperinci paling kurang ada lima macam bentuk shidiq:

1.      Benar perkataan (shidq al-Hadits)
Dalam keadaan apapun seorang Muslim akan selalu berkata yang benar, baik dalam menyampaikan informasi, menjawab pertanyaan, melarang dan memerintah ataupun yang lainya. Orang yang selalu berkata benar akan dikasihi oleh Allah dan dipercaya oleh masyarakat. Sebaliknya orang yang berdusta apalagi suka dusta, masyarakat tidak akan mempercayainya. Peribahasa mengatakan “Sekali lacung keujian seumur hidup orang tidak akan percaya.” Kalau sudah demikian sulit bagi dia untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Berkata bohong termasuk salah satu sifat orang munafik sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu: Apabila berkata dusta, bila berjanji mengingkari, bila dipercaya khianat.” (Muttafaq ‘Alaih).
Shidq al-hadits adalah bentuk yang peling popular dan paling mudah kelihatan.

2.      Benar pergaulan
Seorang Muslim akan selalu bermu’amalah dengan benar, tidak menipu, tidak khianat dan tidak memalsu, sekalipun kepada non Muslim. Orang yang shidiq dalam muamalah jauh dari sifat sombong dan riya’. Kalau melakukan sesuatu dia lakukan karena Allah. Dia tidak mengharapkan balas budi orang lain. Dia akan selalu bersikap benar dengan siapapun, tanpa memandag kekayaan, kekuasaan atau status lainnya. Barang siapa yang selalu bersikap shidiq dalam mu’amalah maka dia kan menjadi kepercayaan masyarakat. Siapapun ingin bermuamalah dengannya.

3.      Benar kemauan. (shidq al-‘Azam)
Sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu, seorang Muslim harus mempertimbangkan dan menilai terlebih dahulu apakah yang dilakukan itu benar dan bermanfaat. Apabila yakin benar dan bermanfaat, dia akan melakukannya tanpa ragu-ragu, tidak akan terpengarug dengan suara kiri kanan yang mendukung atau mencelanya. Kalau dia menghiraukan semua komentar orang, dia tidak akan jadi melaksanakannya. Akan tetapi bukan berarti dia mengabaikan kritik, asalkan kritik tersebut memiliki dasar dan membangun.

4.      Benar janji (shidq al-wa’ad)
Apabila berjanji seorang Muslim akan menepatinya sekalipun dengan musuh ataupun anak kecil. Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Barang siapa yang berkata kepada anak kecil: “Mari, kemari! Saya beri korma ini.” Kemudian dia tidak memberinya, maka dia telah membohongi anak itu.” (H.R. Ahmad)

Ingkar janji juga termasuk salah satu sifat munafik sebagaimana yang telah disebutkan pada hadits sebelumnya.

Allah SWT menyukai orang-orang yang menepati janji. Dalam al-Qur’an disebutkan pujian Allah kepada Nabi Ismail –‘alaihis salam- yang menepati janji :
dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail di dalam al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seseorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang Rasul dan Nabi.” (QS. Maryam (19): 54).

‘Azam (keputusan hati) untuk melakukan suatu kebaikan dinilai sebagai janji, menepatinya disebut wafa’ (menepati janji) dan memungkirinya disebut kadzib (bohong). Dalam surah at-Taubah: 75-77 Allah menggambarkan bagaimana orang-orang munafik berjanji kalau mendapat rezeki dari Allah akan mensedekahkan (sebagiannya), tapi setelah mendapatkannya mereka kikir.

dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, “Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagaian karunia-Nya kepada kami, pasti kami akan bersedekah dan pastilah kami termasukorang-orang yang sholeh.” Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling danmereka memanglah orang-orag yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah menimbulkan kemunafika pada hati mereka sampai pada waktu mereka menemui Allah , karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. (at-Taubah (9): 75-77)

5.      Benar Kenyataan (shidq al-Hal)
Seorang Muslim akan menampilkan diri seperti keadaan yang sebenarnya. Dia tidak akan menipu kenyataan, tidak memakai baju kepalsuan, tidak mencari nama dan tidak pula mengada-ada. Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
Orang yag merasa kenyang dengan apa yang tidak diterimanya sama seperi orang yang memakai dua pakaian palsu.” (HR. Muslim).
Artinya orang yang berhias dengan bukan miliknya supaya kelihatan kaya sama seperti orang yang memakai dua kepribadian.

DR. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.A.
Kuliah Akhlaq (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offser), 2007


Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |