Jumat, 03 April 2015

TAUBAT 1


TAUBAT

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (at-Tahrim 66: 8)

Taubat berakar dari kata taaba yang berarti kembali. Orang yang bertaubat kepada Allah Ta’ala adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu; kembali dari sifat-sifat yang tercela menuju sifat-sifat yang terpuji, kembali dari larangan Allah menuju perintah-Nya, kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridhai-Nya, kembali dari yang saling bertentangan menuju yang saling menyenangkan, kembali kepada Allah setelah meninggalkan-Nya dan kembali taat setelah menentang-Nya.


Searti dengan kata taaba adalah anaaba dan aaba. Orang yang taubat karena takut azab Allah disebut taaib (isim fa’il dari taaba), bila karena malu disebut muniib (isim fa’il dari anaaba), bila karena mengagungkan Allah Ta’ala disebut awwaab.

Apabila seorang Muslim melakukan kesalahan atau kemaksiatan dia wajib segera bertaubat kepada Allah. Adapun yang dimaksud dengan kesalahan atau kemaksiatan di sini adalah semua perbuatan yang melanggar ketentuan syari’at Islam, baik dalam bentuk meninggalkan kewajiban atau melanggar larangan, baik yang termasuk shaghaair (dosa kecil) ataupun kabaair (dosa besar). Allah Ta’ala berfirman:

Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (QS. An-Nur 24: 31)


Kenapa harus segera bertaubat?
Sebagian orang merencanakan untuk bertaubat setelah umur agak lanjut, atau setelah puas memperturutkan hawa nafsu di masa mudanya. Rencana seperti ini sangat spekulatif karena tidak seorang pun yang dapat menjamin berumur panjang. Kalau seseorang berencana untuk bertaubat setelah berumur 40 tahun misalnya, bagaimana kalau ternyata umur 39 tahun dia meninggal dunia. Setiap orang pasti mati, sedangkan kematian itu misteri. Tidak seorang pun yang dapat mengetahui kapan datangnya. Oleh sebab itu begitu seorang muslim menyadari bahwa dia telah berbuat kesalahan atau kemaksiatan dia harus segera bertaubat kepada Allah Ta’ala tanpa menunda-nundanya. Bahkan seorang Muslim dianjurkan untuk selalu bertaubat kepada Allah sekalipun dia tidak mengetahui kesalahannya. Boleh jadi, tanpa disadarinya dia telah melakukan kesalahan. Di samping memerintahkan umatnya untuk bertaubat,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyatakan beliau bertaubat sampai seratus kali dalam sehari. Beliau bersabda:
Hai manusia, bertaubat dan minta mapunlah kamu kepada Allah, karena sesungguhnya saya bertaubat seratus kali dalam sehari.” (HR. Muslim)

Kita tahu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebaik-baik manusia yang diciptakan Allah. Beliau tidak pernah meninggalkan perintah Allah dan tidak pernah pula melanggar larangan-Nya. Sekalipun demikian, beliau selalu minta mapun kepada Allah. Apalagi kita, mestinya lebih banyak lagi minta ampun kepada Allah Ta’ala.

Manusia tidak akan luput dari kesalahan. Tapi sebaik-baik orany yang berbuat salah adalah yang bertaubat. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

Setiap manusia (dapat berbuat) salah, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah yang bertaubat.” (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim)
---------------------------------------------------------------
DR. H. Yunahar Ilyas,Lc. MA.
Dalam buku Kuliah Akhlaq, terbitan LPPI, Cet IX, 2007



Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |