Selasa, 28 Oktober 2014

Pembinaan Keluarga dan Pemeliharaannya 3


Pembinaan Keluarga dan Pemeliharaannya 3
Asyiqien Humam

Taskunu, bentuk mudlari’ dari kata sakana, yang berarti diam, tenang. Kemudian arti kata terebut berkembang sehingga mempunyai arti yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya. Dari kata tersebut lahirlah kata sakinah yang berarti ketenangan, ketentraman. Kata sakinah merupakan bentuk masdar: yang sering diucapkan: keluarga sakinah, yang seharusnya keluarga yang penuh dengan sakinah.
Dalam al-Qur’an kata tersebut diulang sebanyak 67 kali, yang tersebar di berbagai surat/ayat dengan berbagai derivasinya.

Qurrah, bentuk masdar, berasal dari kata: qarra-yaqirru, yang berarti sejuk, segar matanya, tinggal. Dalam al-Qur’an kata ini dengan berbagai derivasinya diulang sebanyak 38 kali, dengan makna yang berbeda-beda sesuai dengan konteksnya. Dalam surah al-Furqan: 74, kata qurrah dihubungkan dengan kata a’yun (mata) untuk menunjukkan makna kebahagiaan, sebab orang yang bahagia jiwanya sejuk. Orang yang mendapat kebahagiaan biasanya matanya mengeluarkan air mata yang sejuk. Berbeda dengan air mata yang keluar karena kesedihan, biasanya air mata kesedihan tidak sejuk melainkan panas.

Tafsir ayat:
Hubungan keluarga dengan umat adalah bagaikan batu bata dengan bangunan, yang saling berkaitan satu sama lain. Kekuatan bangunaan tergantung kekuatan batu bata, jika batu batanya kuat maka bangunannya menjadi kuat. Demikian pula umat, jika keluarga-keluarga kuat maka umat itu menjadi  kuat, tapi jika keluarga-keluarganya lemah maka umat pun menjadi lemah.

Dari sinilah pembinaan dan pemeliharaan keluarga menjadi sangat penting, dan wajib berusaha mencari jalan untuk pemeliharaannya. Pemeliharaan kekuatan keluarga tidak akan terwujud kecuali dengan prinsip-prinsip kekuatan keluarga.
Adapun prinsip-prinsip kekuatan keluarga antara lain ialah:

1.      Pernikahan
Jika keluarga merupakan salah satu unsur dari unsur-unsur umat, maka pernikahan adalah pilar utama dari keluarga, dari pernikahan inilah keluarga terwujud dan tumbuh . Pernikahan menurut pandangan Islam mempunyai peran dan kedudukan yang kuat dan terhormat dalam membina keluarga, demikian juga keluarga mempunyai kedudukan yang sangat kuat dalam pembinaan umat.
Pernikahan merupakan fenomena fitrah manusia yang membedakan antara manusia dengan binatang, seandainya tiada pernikahan, maka tiada perbedaan antara manusia dengan binatang.
Manusia adalah makhluk yang dicipkana Allah dengan sempurna, ditiupkan ruh kedalamnya, diberikan akal dan fikiran dan Allah memberikan kelebihan kepada manusia atas makhluk lainnya dan menjadikan mereka sebagai khalifah di bumi ini, serta menundukkan alam ini kepada mereka, sehingga dapat mengelolanya menurut kemampuan yang ada pada mereka.

2.      Cinta kepada pelestarian
Di samping pernikahan yag menjadi pembeda antara manusia dan binatang ialah manusia diberi tabiat cinta kepada pelestarian, maka mereka mendambakan lahirnya anak-anak dan cucu-cucu. Maka Allah SWT dalam firman-Nya:

وَاللَّهُ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا وَجَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَنِينَ وَحَفَدَةً وَرَزَقَكُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ أَفَبِالْبَاطِلِ يُؤْمِنُونَ وَبِنِعْمَتِ اللَّهِ هُمْ يَكْفُرُونَ

Allah menjadikan istri-istri dari jenis kamu sendiri,dan menjadikan bagi kamu dari istri-istri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberim rizki dari yang  baik-baik. Maka mengapalah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah. (an-Nahl (16): 72)

Ayat yang tergolong makiyah tersebut cukup jelas memaparkan bahwa fitrah manusia antara lain menginginkan agar manusia tetap eksis sekalipun tidak abadi atau pun kekal. Maka Allah SWT menciptakan istri-istri dari jenis manusia,yang dari mereka lahirlah anak-anak dan cucu-cucu yang mewarisi perjuangan orang tua mereka, terutama perjuangan dalam agama yang diridloi Allah SWT (Islam, red). Sebagai bekal perjuangan, mereka diberi rizki yang baik dan banyak serta halal, sehingga menjadi kuat dan kokoh.

Istri-istri dan anak cucu yang shalih itulah, antara lain, menjadikan hati tenang dan tentram,baik dalam keadaan senang ataupun susah sebab merekalah yang paling dekat kepada suami untuk bermusyawarah mengenai segala macam urusan.

Dalam surah ar-Rum : 21 Allah berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tentram kepadanya dan dijadikan-Nya diantara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagai kaum yang berfikir (ar-Rum (30): 21)




Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |