Senin, 03 Agustus 2015

THAGHUT


THAGHUT

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ 
عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (an-Nahl 16:36)
Thaghut adalah segala sesuatu selain Allah yang rela dijadikan sesembahan, ditaati dan dipatuhi dalam hal-hal yang bertentangan dengan Allah dan Rasul-Nya. Allah mengutus para Rasul agar memerintahkan kaumnya menyembah Allah semata dan menjauhi thaghut, sebagaimna tersebut dalam firman Allah di atas.

Bentuk thaghut sangatlah banyak, tapi pemimpinnya ada lima, yaitu:
Setan
Setan selalu menyeru manusia agar beribadah pada selain Allah. Dalilnya firman Allah:
“Wahai bani adam, bukanlah aku telah mwemerintahkan pada kalian agar kalian tidak menyembah setan? Sesungguhnya setan itu adalah benar-benar menjadi musuh kalian.” (QS. Yasin : 60)

Penguasa zalim yang mengubah hukum-hukum Allah
Seperti orang yang membuat undang-undang yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah. Dalilnya adalah firman Allah yang mengingkari aturan-aturan yang dibuat orang-orang musyrik yang bertentangan dengan aturan Allah, yaitu Allah berfirman:
“Apakah mereka mempunyai sesembahan-sesembahan selain Allah yang membuat aturan agama untuk mereka yang tidak diizinkan oleh Allah?” (QS. asy-Syuraa: 21)
Apakah hukum Jahiliyah yang mereka kehendaki, dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin? (al-Maaidah: 50)

Hakim yang memutuskan tidak dengan hukum Allah
Hakim semacam ini adalah thaghut apabila dia berkeyakinan bahwa hukum Allah tidak relevan lagi, atau dia membolehkan diberlakukannya hukum selain hukum Allah. Allah berfirman:
“Barang siapa yang tidak memutuskan menurut aturan yang telah diturunkan oleh Allah, maka mereka itu adalah orang-orang kafir.” (QS. al-Maaidah: 44)
dan hendaklah kamu memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka. Dan berhati-hatilah kamu terhadap mereka, supaya mereka tidak memalingkan kamu dari sebahagian apa yang telah diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari hukum yang telah diturunkan Allah), maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah menghendaki akan menimpakan mushibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sesungguhnya kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. (QS. al-Maaidah: 44)

Orang yang mengaku-ngaku mengetahui perkara ghaib.
Mengenai hal ini Allah berfirman:
“Katakanlah: “Tidak ada seorang pun yang di langit maupun di bumi yang mengetahui perkara ghaib kecuali Allah.” (QS. an-Naml: 65)
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya. Supaya Dia mengetahui, bahwa sesungguhnya rasul-rasul itu telah menyampaikan risalah-risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan Dia menghitung segala sesuatu satu persatu.(al-Jin: 26-28)

Seseorang atau sesuatu yang disembah dan dimintai pertolongan oleh manusia dan dia rela diperlakukan semacam itu
Tentang hal ini Allah berfirman:
“Dan barang siapa di antara mereka mengatakan, Seseungguhnya aku adalah Tuhan juga, di samping ada Tuhan Allah. maka orang itu akan Kami beri balasan neraka jahannam. Demikian kami member balasan pada orang-orang zalim.” (QS. al-Anbiyaa’:29)
Setiap mukmin wajib mengingkari segala bentuk thaghut, sehingga akan menjadi mukmin sejati yang bersih akidahnya. Allah berfirman:
Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(QS. Al-Baqarah: 256)

Ayat ini menjadi dalil bahwa ibadah kepada Allah tidak akan bermanfaat sedikit pun, kecuali disertai dengan menjauhkan diri dari beribadah kepada selain-Nya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menegaskan hal ini dalam sabda beliau:
“Barang siapa mengucapkan “laa ilaaha illallah” dan mengingkari sesembahan selain Allah, maka haramlah harta dan darahnya (HR. Muslim). Wallau a’lam.

M.Syaifuddin, Risalah Aqidah Kajian Aqidah dan Manhaj. Edited by Red.

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |