Senin, 10 Agustus 2015

AMALAN HARIAN MUSLIM


AMALAN HARIAN MUSLIM

بسم الله الرحمن الرحيم
وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(al-’Ashr : 1-3)

Surat ini menerangkan banyak hal. Ia menerangkan tentang hakikat kerugian dan keberuntungan. Surat ini pun menerangkan pula tentang orang beriman yang beramal sholih, tentang dakwah, tentang kebenaran dan kesabaran

Surat ini menerangkan pula bahwa semua manusia pasti akan berada dalam keadaan merugi  apabila mereka tidak mengisi waktunya dengan amalan-amalan sholih.

Kandungan surat ini sangat luas. Dalam tafsir Ibnu Katsir disebutkan perkataan Imam Syafi’i rahimahullah, “Seandainya manusia merenungkan kandungan surah al-‘Ashr, maka cukuplah surah ini bagi mereka.”

Setelah memperhatikan keagungan surah ini, dan banyak sekali diantara kita yang menyepelekan waktu maka perlulah bagi kita mengisi waktu-waktu kita dengan amalan-amalan sholih. Di antara sekian banyak amalan-amalan sholih, ada yang dapat kita lakukan setiap hari, setiap pekan, setiap bulan atau setiap tahun. Oleh karena itu marilah kita amalkan beberapa amalan-amalan shalih harian yang akan disebutkan berikut untuk mengisi waktu-waktu kita dengan amalan-amalan utama:
1. Memulai dengan niat yang benar untuk melakukan amalan-amalan sholih.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya amal-amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan pahala sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. al-Bhukari)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  juga bersabda: “Barangsiapa mendatangi tempat tidurnya (tidur) dengan niat agar dapat melakukan shalat di malam hari, lalu matanya mengalahkannya (tidak bangun) hingga subuh, maka dituliskan baginya pahala yang ia niatkan. Dan tidurnya menjadi shdaqah baginya dari Rabb-nya.” (Shahihul Jami’ no.5941)

Oleh karena itu, niatkanlah dengan benar, perbuatan-perbuatan yang mubah –seperti makan, tidur, berpakaian, dll- agar bernilai ibadah. Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Manakala seorang mukmin memenuhi keinginan syahwatnya yang mubah dengan niat takwa maka hal itu menjadi ketaatan yang berpahala, sebagaimana dikatakan oleh Ibnu Mas’ud, ‘Sesungguhnya aku mengharapkan pahala dari tidurku sebagaimana aku mengharapkan pahala dari shalat malamku.” (Jami’ul Ulum wal Hikam, II/192)

Hal ini masuk kedalam firman Allah Ta’ala:
Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadatku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam.Tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)".
(QS. al-An’aam: 162-163)


2. Berdakwah agar orang lain mendapat hidayah, menunjukkan kebaikan dan merintis jalan-jalan kebaikan (agar diikuti oleh mereka).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Demi Allah, jika Allah member hidayah kepada seseorang dengan sebab (ajakan) engkau, itu lebih baik bagimu daripada engkau memiliki unta merah.” (Shahihul Jami’, 1511)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Sesungguhnya yang menunjukkan pada kebaikan seperti orang yang mengerjakan kebaikan tersebut.” (Shahihul Jami’, 1605)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
“Barangsiapa merintis jalan kebaikan (kebiasaan yang baik) yang diamalkan orang sepeninggalannya, maka ia mendapatkan pahala kebaikannya dan yang semisal dengan pahala mereka (orang-orang yang mengamalkan kebaikan itu) tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala-pahala mereka.” (Shahihul Jami’, 6306)

3. Mendidik anak agar menjadi anak yang shalih yang akan mendoakan kita
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga macam: 1). Shadaqah jariyah. 2). Ilmu yang dimanfaatkan, 3).anak shalih yang selalu mendoakannya.” (Shahihul Jami’, 793)
Lalu bagaimana mungkin seorang anak akan menjadi anak shalih yang akan mendoakan orang tuanya tanpa pendidikan agama? Oleh karena itu termasuk tanggung jawab orang tua adalah mendidik anak supaya mengenal Allah Ta’ala, Rasul-Nya dan juga agamanya, sehingga anak tersebut menjadi anak yang shalih yang akan tetap mendoakannya kelak sepeninggalannya.

4. Mengkaji ilmu agama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Barangsiapa menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah memudahkan baginya jalan menuju surga.” (Shahihul Jami’, 6298)
Diriwayatkan pula dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersada:
Barangsiapa berpagi-pagi kemasjid, tidak ada yang ia inginkan kecuali hendak mempelajari kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya seperti pahala haji yang sempurna dikerjakannya.” (Shahihut-targhib wa tarhib no. 86)

5. Bedoa untuk saudaranya sesama muslim dan beristighfar untuk mereka

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam  bersabda:
“Barangsiapa memohonkan ampun bagi orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, maka Allah mencatat baginya satu kebaikan untuk setiap orang mukmin laki-laki dan mukmin perempuan (yang ia do’akan).” (Shahihul Jami’, 6026)
Dikutip dari Amalan Harian Seorang Muslim, karya Abu Muhammad Ibnu Shalih, oleh Redaksi.





Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |