Sabtu, 28 Maret 2015

ADAB BERTETANGGA


ADAB BERTETANGGA

Sesungguhnya Islam benar-benar menaruh perhatian yang sangat besar kepada manusia di dalam segala urusan agama dan dunianya, Tidak ada perkara kecil ataupun besar yang tidak dijelaskan oleh Islam.
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam telah menggoreskan untuk kita melalui ucapan dan perbuatannya, rambu-rambu etika yang harus ditempuh oleh setiap mu'min di dalam hidupnya. Melalui kepribadiannya yang mulia, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam telah menjelaskan kepada kita contoh etika yang seharusnya ditiru. Maka barang siapa yang menghendaki kebahagiaan, hendaklah ia menempuh jalan hidup Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dan meneladani etikanya.
Kebanyakan orang pada akhir-akhir ini mulai mengabaikan etika- etika dalam bertetangga bahkan mungkin banyak orang yang belum mengetahui eika tersebut. Oleh karena itu wajib bagi setiap muslim untuk salingmenasehat dan saling mengingatkan tentang etika tersebut.
Adapun etika bertetangga yang telah dituntunkan Rosulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut :

1.       Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.

 Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda, sebagaimana di dalam hadits Abu Hurairah Radhiallaahu anhu : “....Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari Akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangganya”. Dan di dalam riwayat lain disebutkan: “hendaklah ia berprilaku baik terhadap tetangganya”. (Muttafaq’alaih).

2.       Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga

Bangunan /rumah kita  tidak membuat mereka tertutup dari sinar matahari atau udara, dan kita tidak boleh melampaui batasnya, merusak atau mengubah miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaan teangga kita.

3.      Hendaknya Kita memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di rumah.

Kita harus menjaga harta dan kehormatan mereka dari tangan-tangan orang jahil; dan hendaknya kita ulurkan bantuan dan pertolongan kepada mereka yang membutuhkan dan merahasiakan aib mereka.

4.      Tidak melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu tetangga,

seperti suara radio atau TV, atau mengganggu mereka dengan melempari halaman mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi mereka.
Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam telah bersabda: “Demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak beriman! Nabi ditanya: Siapa, wahai Rasulullah? Nabi menjawab: “Adalah orang yang tetangganya tidak merasa tentram karena perbuatan-nya
(Muttafaq’alaih).

5.       Hendaknya memberikan nasihat dan beramar ma’ruf nahi munkar kepada tetangga

Kita harus bijaksana dalam memberikan nasihat, tanpa bermaksud menjatuhkan atau menjelek-jelekkan mereka.

6.      Hendaknya kita berbagi makanan kepada tetangga.

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda kepada Abu Dzarr: “Wahai Abu Dzarr, apabila kamu memasak sayur (daging kuah), maka perbanyaklah airnya dan berilah tetanggamu”. (HR. Muslim).


7.      Hendaknya kita turut bersuka cita di dalam kebahagiaan mereka dan berduka cita di dalam duka mereka

Kita menjenguk apabila mereka sakit, kita tanyakan apabila ia tidak ada, bersikap baik dan bertegur sapa  apabila menjumpainya; dan hendaknya kita undang untuk datang ke rumah. Hal tersebut dapat mempererat hubungan kita dengan mereka

8.      Hendaknya kita tidak membicarakan keburukan mereka dan janganlah mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka

Allah telah berfrman dalam Qs. Al Hujurat ayat 12

“ Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka (kecurigaan), Karena sebagian dari prasangka itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan orang dan janganlah menggunjing satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.”

9.      Berasikap sabar atas prilaku kurang baik mereka terhadap kita

Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Ada tiga kelompok manusia yang dicintai Allah.... –Disebutkan di antaranya- :Seseorang yang mempunyai tetangga, ia selalu disakiti (diganggu) oleh tetangganya, namun ia sabar atas gangguannya itu hingga keduanya dipisah oleh kematian atau keberangkatannya”. (HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-Albani).





Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |