Jumat, 27 Maret 2015

WASIAT TAQWA MENUJU KEMENANGAN SEJATI


WASIAT TAQWA
MENUJU KEMENANGAN SEJATI

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama Islam.(QS. Ali 'Imran: 102)


Orang yang bertaqwa adalah orang mendapatkan kemuliaan dengan derajat paling tinggi di hadapan Allah إن أكرمكم عندالله أتقاكم Orang yang taqwa adalah orang yang menang. Kemudian pertanyaannya adalah apakah kita betul-betul telah menjadi orang yang suci dan atau memperoleh derajat taqwa seperti harapan pada setiap doa kita? Wallahu a’lam, hanya Allah yang Maha Tahu. Mari kita berhitung dengan diri kita masing-masing. Kalau kita merasa belum maksimal dalam mengarungi kehidupan didunia ini, sehingga rasanya masih jauh dari kata suci, maka kita hanya bisa berharap semoga Allah masih memberi kesempatan untuk meningkatkan ketaqwaan kita dimanapun berada.

Adapun langkah-langkah terbaik yang bisa kita lakukan adalah berusaha memiliki sifat-sifat orang-orang taqwa sebagaimana disebutkan Allah Swt dalam kitab suci-Nya. Untuk itu marilah kita simak beberapa sifat orang taqwa  sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an surat Ali 'Imran ayat 133-134 :

وَسَارِعُوا إِلَى مَغْفِرَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ وَجَنَّةٍ عَرْضُهَا السَّمَاوَاتُ وَالْأَرْضُ أُعِدَّتْ لِلْمُتَّقِينَ (١٣٣) الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

Artinya: dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, ((133)) (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan ((134)).

Pertama, orang taqwa adalah orang yang bila bersalah atau berbuat dosa, segera menyadari kesalahan itu dan segera pula mohon ampunan kepada Allah. Kita bukan malaikat yang bisa patuh kepada Allah tanpa banyak godaan karena memang tidak memiliki nafsu. Kita juga bukan setan yang sombong, menuruti hawa nafsu sehingga selalu ingkar kepada Allah. Kita adalah manusia yang memiliki jiwa yang fa alhamahaa fujurahaa watawaahaa (memiliki potensi untuk berbuat baik sekaligus potensi untuk berbuat buruk). Maka qad aflaha man zakkaaha wa qad khaaba man dassaha sungguh beruntung orang yang selalu membersihkan jiwanya dan celaka orang yang selalu mengotori jiwanya dengan dosa-dosa. Setelah menghindar sekuat tenaga kadang kita juga tergelincir dalam perbuatan-perbuatan dosa. Mumpung masih hidup, nyawa masih dikandung badan, maka mari kita sadari kesalahan kita itu untuk kemudian memohon ampunan dari Allah yag Maha Pengampun.

Kedua, orang yang betaqwa adalah alladziina yunfiquuna fis sarraa-i waddharraa-i, suka berbagi dengan sesama dalam keadaan lapang maupun sempit. Sungguh suka berbagi itu akan membuat suasana hidup semakin rukun, semakin guyub. Menurut berbagai penelitian, tradisi saling memberi merupakan salah satu mekanisme perekat sosial yang sangat ampuh. Masalahnya bagaimana kita harus berbagi kalau kita sendiri  dalam keadaan sempit secara ekonomi? 

Sesempit  apapun keadaan yang sedang menimpa,   kalau kita mau jujur sesungguhnya kita  tetap harus banyak bersyukur.  Ada begitu banyak nikmat Allah yang masih melekat pada kita. Setidak-tidaknya   kita masih memiliki negeri yang merdeka dan aman. Kita jauh lebih nyaman dari kaum muslimin Palestina, Suriah, Irak dan Negara-negara muslim lainnya.  Sungguh keadaaan kita  jauh lebih aman  dari kaum muslimin Libya yang sampai saat ini masih dilanda perang saudara.  Bahkan kalaupun  secara ekonomi semua harta kita sudah habis, misalnya, kita tetap masih bisa berbagi dengan senyum yang kita miliki. Sabda Nabi Muhammad SAW, tabassumuka ila wajhi akhiika shadaqah (senyummu kepada saudaramu sesama muslim itu adalah shadaqah).

Ketiga, orang taqwa adalah kaazimiinal ghaiz, suka menahan amarah.  Manusia diciptakan Allah dengan segala variasinya. Ada lelaki, perempuan, ada perbedaan suku, bangsa, bahasa. Bahkan di antara dua saudara kembarpun pasti ada perbedaan-perbedaan. Dengan berbagai perbedaan itu kita diminta Allah untuk lita’aarafuu (saling berinteraksi, srawung).  Dengan demikian kalau  kadang-kadang  dalam pergaulan terjadi gesekan-gesekan maka itu sangat manusiawi. Dalam hal ini manusia yang paling mulia adalah yang paling taqwa yang salah satu cirinya adalah  kaazimiinal ghaiz, suka menahan marah.

Marah adalah sesuatu yang manusiawi tetapi kemarahan itu tidak boleh diumbar, dia harus dikelola. Kalau tidak, maka kemarahan berpotensi menjadi sumber penyakit baik penyakit jiwa berbentuk stress, hipertensi,  jantung, stroke, maupun penyakit sosial berbentuk konflik baik dalam bentuk perang kata-kata maupun perang senjata.

Keempat, orang taqwa itu ’aafiina ’aninnaas, suka memberi maaf.  Dalam al-Qur’an terdapat 33 kali penyebutan kata AFWUN yang semuanya dalam makna memberi maaf. Kalau seseorang bersalah dan dia meminta maaf maka itu adalah sesuatu yang wajar. Sesuatu yang lebih baik adalah suka meminta maaf  bila bersalah sekaligus suka memberi maaf bila ada orang lain yang meminta maaf.
Lawan dari afwun adalah dendam. Dendam artinya menyimpan permusuhan dalam hati sambil menunggu kesempatan untuk membalas. Seorang pendendam tidak mau memaafkan orang  lain. Pendendam,  bertentangan dengan sifat Allah yang ghafuurur rahiim, Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, dan merugikan diri sendiri karena sangat menguras energi dalam rangka sebuah pembalasan yang tiada berujung.

Kelima, wallaahu yuhibbul muhsiniin. Sifat orang taqwa yang paling disukai Allah adalah ihsan. Dalam kehidupan sehari-hari kita kadang mendengar nasehat, ”kalau engkau baik padaku maka aku bisa lebih baik kepadamu. Tetapi kalau engkau jahat padaku maka aku bisa lebih jahat kepadamu.” Ajaran ini ternyata tidak sesuai dengan sunnah Nabi Muhammad SAW. Nabi bersabda, ”Santunilah orang yang jahil kepadamu, maafkanlah orang yang menzalimi kamu, berilah orang yang kikir kepadamu, hubungkan silaturrahmi dengan orang yang memutuskan silaturrahmi kepadamu.
Kenapa kita tetap berbuat baik kepada orang yang ternyata tidak baik kepada kita? Karena kita berbuat baik, kepada siapapun, adalah ikhlas karena Allah, bukan karena mengharapkan balasan dari orang yang kita perlakukan baik itu. Inilah yang disebut ihsan, sifat orang taqwa yang paling disukai Allah.

Pertanyaan untuk muhasabah diri kita, sudahkah taqwa atau belum? masih adakah umur atau tidak? mari kita mengamalkan sifat-sifat orang-orang taqwa: bergegas memohon ampun bila berdosa, suka berbagi, suka menahan amarah, suka memaafkan dan suka berbuat ihsan.


Ditulis Oleh Drs. Mahli Zainuddin Tago,  M.Si.
(Sekretaris Majelis Tabligh Pimpinan Pusat Muhammadiyah)
disampaikan di Kaliwungu, Kendal, 30 Agustus 2011/01 Syawwal 1432

Diedit oleh: Khaerul Anwar

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |