Sabtu, 28 Maret 2015

IMAN DAN HAKEKATNYA


IMAN DAN HAKEKATNYA

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al-Anfal : 2)
Iman secara bahasa berasal dari kata amana-yu’minu-imaanan, artinya pembenaran (tashdiqan). Sedang secara istilah iman berarti membenarkan apa-apa yang datang dari Allah, yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Fatkhul-Bari, 1/46).

Istilah umum yang sering digunakan dalam mengartikan iman adalah keyakinan di dalam hati, pengucapkan dengan lisan dan pengamalan dengan anggota badan. Sedangkan dalam istilah akidah kata iman dimaksudkan kepada pengertian beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-Nya, kepada Rasul-Nya, kepada hari akhir dan kepada qadha dan qadar yang baik dan yang buruk.


Hakekat Iman
Iman bukanlah gambaran kosong tanpa makna dan substansi, ia memiliki hakekat sebagaimana dijelaskan dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Diantara hakekat keimanan adalah sebagai berikut:
1.       Iman dapat bertambah dan berkurang
Iman bertambah karena ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan. Allah Ta’ala berfirman : Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.(QS. Al-Anfal : 2)
Ahlus-sunnah wal-jama’ah mendefinisika bahwa iman bisa bertambah dan berkurang, bertambah lantaran ketaatan dan berkurang karena kemaksiatan. Dari definisi ini seorang mukmin berbeda-beda tingkat keimanannya sesuai dengan tinkat ketaatan dan ketaqwaannya. Ketaatan yang dikerjakan terus-menerus akan menjadikan keimanasn seseorang meningkat, sebaliknya kemaksiatan yang dikerjakan terus-menerus akan menurunkan keimanan. Tidak hanya berkurang, bahkan iman bisa batal dengan sebab tertentu.
2.       Iman bukan sekedar keyakinan belaka, namun iman harus diucapkan dengan lesan dan dilaksanakan dengan naggota badan.
Keimanan yang hanya sebuah keyakinan saja, tanpa diucapkan dan tanpa amalan anggota badan, adalah keimanan iblis. Sedangkan keimanan yang hanya diucapkan merupakan keimanan orang-orang munafiq. Allah Ta’ala berfirman :Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah dan Hari kemudian," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. (QS.al-Baqarah: 8


3.       Iman merupakan dasar atau popndasi yang paling pokok yang menjadi faktor diterimanya amal seseorang di sisi Allah Ta’ala.
Tanpa adanya keimanan yang benar segala amalan kebajikan apapun tidak akan diterima oleh Allah. Allah Ta’ala berfirman :
Maka barang siapa yang mengerjakan amal saleh, sedang ia beriman, maka tidak ada pengingkaran terhadap amalannya itu dan sesungguhnya Kami menuliskan amalannya itu untuknya. (QS. Al-Anbiya’: 94)
Selanjutnya, ada beberapa tanda lemahnya iman seseorang, adapun tanda-tanda tersebut adalah sebagai berikut:
a.       Tidak ada bekas sedikit pun dari ayat-ayat al-Qur’an yang dibacakan kepadanya, baik ayat-ayat yang berisi janji, ancaman, larangan dan sifat-sifat hari kiamat.
b.      Sempit dadanya dan tabiatnya tidak bersemangat, sehingga ia merasa berat untuk melaksanakan amalan ketaatan dan merasa bersusah payah dalam menjalankannya.
c.       Tidak mutqin (tekun dan teliti) dalam beribadah, hal ini dapat dibuktikan dengan apabila seseorang sedang melakukan amalan ketaatan seperti shalat, ia tidak berkonsentrasi dalam shalatnya bahkan fikirannya bertolak belakang dengan shalat yang sedang ia kerjakan.
d.      Lalai dalam mengingat Allah, sehingga dzikir terasa berat bagi mereka, kalaupun melakuka dzikir, dzikirt tersebut sebatas di lesan dan tidak berbekas di hati.
e.       Hatinya selalu cenderung pada dunia dan cinta kepadanya. Keinginannya selalu bangkit terhadap hal-hal yang diharamkana dan senang terhadapnya,berlebih-lebihan dalam mengurus diri baik dalam perkara makan, pakaian, tempat tinggal ataupun kendaraan.
f.       Tidak bertanggung jawab dalam memperjuangkan agama Islam. 
Adapun faktoor-faktor penyubur Iman adalah :
a)      Mengikhlaskan amal perbuatan hanya untuk Allah semata-mata
b)  Memperbanyak dzikir kepada Allah, di antaranya dengan membaca al-Qur’an, merenungkan ayat-ayatnyadan juga menjaga kekhusukan dalam shalat.
c)      Mendengarkan nasehat-nasehat dan saling mengingatkan dalam kebaikan.
d)     Memperbanyak taubah dan beristighfar
e)      Menekuni ibadah wajib dan memerbanyak ibadah sunah atau nafilah.
f)       Bergaul dengan orang-orang yang shaalih
g)      Menelaah sirah (perjalanan hidup) Nabi Shallallahu ‘alaihi wa slam dan para sahabat.  Wallahu a’lam

M.Syaifuddin, S.Sy. S.Th.I, Risalah Aqidah, Kajian Aqidah dan ManhajDiedit oleh redaksi.                                           

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |