Jumat, 27 Maret 2015

ISLAM KAFFAH


ISLAM KAFFAH

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ [البقرة : 208]

Hai orang-rang yang beriman masuklah kedalam Islam secara totalitas (keseluruhan), dan janganah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Seungguhnya setan adalah musuh nyata bagi kalian.” (al-Baqarah : 208)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan hamba  yang beriman kepada-Nya dan mempercayai Rasul-Nya untuk mengambil secara keseluruhan syariat Islam, mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya semaksimal mungkin. (Tafsir Ibnu Katsir)

Syeikh As-Sa’di menjelaskan bahwa ayat tersebut merupakan perintahAllah kepada orang-orang beriman agar masuk kedalam Islam secara totalitas (keseluruhan), yaitu mengamalkan semua syariat Islam dan tidak meninggalkannya sedikit pun,dan hendaknya tidak menuhankan hawa nafsu dengan hanya mau melaksanakan syariat yang bersesuaian dengan hawa nafsunya. Namun apabila syariat tersebut tidak sesuai dengan hawa nafsunya, syariat tersebut ditinggalkan.

Adapun sifat yang seharusnya dimiliki oleh orang yang beriman adalah menjadikan hawa nafsu mengikuti aturan agama dengan melakukan segala perbuatan yang mampu dilakukan, sedangkan perbuatan yang belum mampu dilakukan tetap harus diterima dan berniat untuk melaksanakannya sehingga tetap mendapatkan pahala kebaikan tersebut karena sudah adanya niat utuk melaksanakan.

Masuk Islam secara keseuruhan, tdak akan mungkin terjadi kecuali dengan menyelisihi berbagai jalan-jalan setan, Allah menunjukkan hal ini dengan berfirman, “dan Janganlah kalia mengikuti langkah-langkah setan,” yaitu dengan melakukan berbagai bentuk kemaksiatan kepada Allah. “Karena sesungguhnya setan adalah musuh yang nyata bagi kalian.” Musuh yang nyata yang tidak akan memerintahkan kecuali keburukan, perbuatan keji dan berbagai hal yang menimbulkan bahaya bagi kalian (orang-orang beriman).

Menurut Ikrimah, ayat ini (al-Baqarah : 208) turun berkenaan dengan sekelompok orang-orang Yahudi yang baru saja masuk Islam. Mereka meminta ijin kepada Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- untuk mengagungkan hari sabtu  dan membaca Kitab Taurat di malam hari. Lalu Allah memerintahkan mereka untuk melaksanakan syiar-syiar Islam dan menyibukkan diri dengannya sehingga tidak perlu melaksanakan ajaran selain Islam.

Meskipun ayat tersebut turun berkenaan dengan orang-orang Yahudi yang baru saja masuk Islam, namun ayat tersebut ditujukkan kepada seluruh orang yang beriman.

Dalam kitab Nidaatur Rabbil ‘Alamin, kata as-Silmi yang dimaksud dalam ayat tersebut adalah Islam, berupa ketundukkan kepada Allah secara lahir maupun batin.

Sedangan makna dari kaaffah dalam ayat di atas adalah secara keseluruha (totalitas). Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa setiap orang yang beriman diperintahkan semaksimal mungkin untuk melaksanakan semua cabang-cabang Iman dengan aturan-aturan Islam yang sangat banyak jumlahnya.

Berdasarkan penjelasan tersebut jelaslah bagi kita, bahwa, kita harus menjadikan Islam ini sebagai jalan hidup kita dengan memperhatikan perintah-perintah Allah dan menjalankannya dengan semaksimal mungkin dan juga menjauhi segala larangan-larangan-Nya.

Kita berjalan di dunia ini dengan panduan al-Qur’an dan juga sunah maqbulah, dengan terus memperhatikan apakah yang kita lakukan ini sesuai dengan perintah Allah dan Rasul-Nya dan apakah akan mendapatkan keridlaan dari Allah Ta’ala? Inilah landasan semua perbuatan kita.

Bukan malah sebaliknya, kita menjadikan Islam hanya sebagai embel-embel saja. Lalu kita menjalankan perbuatan-peruatan yang bersesuai dengan hawa nafsu kita, yang hanya sesuai dengan kesenangan kita, tanpa memperdulikan apakah Allah meridlai perbuatan kita ataupun tidak, atau dengan kata lain kita mengikuti langkah-langkah setan yang merupakan musuh yang nyata bagi kita, yang hanya mengajak kepada keburukan dan berusaha menjerumuskan kita kepada kemaksiatan.


Akhirnya, kita selalu bermuhasabah, instropeksi diri, menghitung-hitung segala amalan  perbuatan kita untuk terus berusaha menjadi hamba yang diridlai Allah Ta’ala. Wallahu Ta’ala A’lam.

Kindly Bookmark this Post using your favorite Bookmarking service:
Technorati Digg This Stumble Stumble Facebook Twitter
YOUR ADSENSE CODE GOES HERE

0 komentar:

Posting Komentar

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |