Senin, 17 Agustus 2015

SEPUTAR PUASA RAMADHAN (2)

0 komentar
SEPUTAR PUASA RAMADHAN (2)

بسم الله الرحمن الرحيم

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda bersabda,
مَنْ لَمْ يَدَعْ قَوْلَ الزُّوْرِ وَالْعَمَلَ بِهِ وَالْجَهْلَ فَلَيْسَ ِللهِ حَاجَةٌ اَنْ يَدَعَ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ (رواه الجماعة واللفظ للبخاري)

Dari Abu Hurairoh, dari nabi saw., bersabda :" barang siapa tidak meninggalkan perkataan dan perbuatan dusta serta bertindak bodoh, maka bagi Alloh tidak ada gunanya meninggalkan makan dan minum. (HR. Jama'ah ahli Hadits, sedangkan lafadznya Bukhari).

Hal-hal Yang Harus Dihindari oleh Orang Yang Sedang Berpuasa.
Orang yang sedang berpuasa hendaklah menghindari berkata dusta, jorok dan tindakan bodoh, berbuat gaduh, bertengkar, berkumur-kumur atau istinsyak (memasukan air ke hidung ketika berwudu) secara berlebih-lebihan. Sebagaimana yang disebutkan pada hadits di atas.
Read More ->>

Sabtu, 15 Agustus 2015

SEPUTAR PUASA RAMADHAN (1)

0 komentar
SEPUTAR PUASA RAMADHAN (1)

بسم الله الرحمن الرحيم

“Hai orang-orang yang beriman, telah diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kalian bertakwa (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kalian ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan,maka Itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.(beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, Maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), Maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”(QS. Al Baqarah : 183-185)

Definisi Puasa
              Secara bahasa, puasa adalah menahan sesuatu; Menurut istilah agama, puasa adalah menahan diri dari makan, minum dan berhubungan seksual, dan segala hal yang membatalkannya sejak terbit fajar hingga terbenam matahari dengan niyat karena Alloh. (Tuntunan Ramadan dan Idul Fitri, MTPPI PPM, Suara Muhammadiyah, hal 4).
Read More ->>

Senin, 10 Agustus 2015

AMALAN HARIAN MUSLIM

0 komentar
AMALAN HARIAN MUSLIM

بسم الله الرحمن الرحيم
وَالْعَصْرِ (١) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ 

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(al-’Ashr : 1-3)

Surat ini menerangkan banyak hal. Ia menerangkan tentang hakikat kerugian dan keberuntungan. Surat ini pun menerangkan pula tentang orang beriman yang beramal sholih, tentang dakwah, tentang kebenaran dan kesabaran

Surat ini menerangkan pula bahwa semua manusia pasti akan berada dalam keadaan merugi  apabila mereka tidak mengisi waktunya dengan amalan-amalan sholih.
Read More ->>

Sabtu, 08 Agustus 2015

KEDUDUKAN ILMU DALAM ISLAM

0 komentar
KEDUDUKAN ILMU DALAM ISLAM

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.(QS. Al-Mujaadalah 58::11)

Ilmu dalam tinjauan materiil ataupun moril dalam Islam menepati kedudukan yang sangat urgen, yakni menjadi penentu dalam pengamalan Agama Islam.
Read More ->>

Senin, 03 Agustus 2015

THAGHUT

0 komentar
THAGHUT

وَلَقَدْ بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولًا أَنِ اعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ 
عَلَيْهِ الضَّلَالَةُ فَسِيرُوا فِي الْأَرْضِ فَانْظُرُوا كَيْفَ كَانَ عَاقِبَةُ الْمُكَذِّبِينَ

Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (an-Nahl 16:36)
Thaghut adalah segala sesuatu selain Allah yang rela dijadikan sesembahan, ditaati dan dipatuhi dalam hal-hal yang bertentangan dengan Allah dan Rasul-Nya. Allah mengutus para Rasul agar memerintahkan kaumnya menyembah Allah semata dan menjauhi thaghut, sebagaimna tersebut dalam firman Allah di atas.

Bentuk thaghut sangatlah banyak, tapi pemimpinnya ada lima, yaitu:
Read More ->>

Sabtu, 01 Agustus 2015

MENAHAN AMARAH 2

0 komentar
MENAHAN AMARAH 2

MACAM-MACAM MARAH.
Marah dibagi menjadi dua

Marah yang Tercela
Yaitu marah dalam perkara duniawi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam memberikan peringatan keras dari jenis ini. Beliau bersabda:

“Bukanlah orang yang kuat itu yang pandai bergulat akan tetapi orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan jiwanya ketika marah.” (HR. al-Bukhari 6114 Muslim 2609, dari Abu Hurairah)

Marah yang tercela adalah marah tidak pada tempatnya, bukan untuk kebenaran  dan hanya mengikuti hawa nafsu. Akibat dari marah ini orang akan mudah melontarkan tuduhan dusta, cacian dan hal-hal lain yang dapat melukai hati orang lain. Marah ini juga bias menimbulkan kerusakan fisik dengan pukulan merusak harta benda, dsb.
Read More ->>

Selasa, 28 Juli 2015

MP3 KAJIAN ISLAM 1, UST. M. FARCHAN TONTOWI

0 komentar
Bismillah, MDM mencoba menghadirkan mp3 kajian-kajian keislaman di wilayah PCM Kaliwungu. Kajian-kajian ini merupakan kajian-kajian rutin maupun kajian khusus yang diadakan oleh PCM Kaliwungu. untuk mp3 yang pertama ini kami hadirkan pengajian ahad pagi di PAY Hj Siti Rahmah Kumpulrejo, Kaliwungu, Kendal, bersama Ust. M. Farchan Tontowi. Download mp3 kajian klik di sini Untuk Pasword silakan masukkan: 1234
Read More ->>
0 komentar
Download mp3 kajian klik di sini Untuk postingan ini kami perbaharui di link berikut. Klik di sini.
Read More ->>

Senin, 27 Juli 2015

DISCLAIMER

0 komentar

Disclaimer for MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu

If you require any more information or have any questions about our site's disclaimer, please feel free to contact us by email at MDM Kaliwungu

Disclaimers for http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/:

All the information on this website is published in good faith and for general information purpose only. http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ does not make any warranties about the completeness, reliability and accuracy of this information. Any action you take upon the information you find on this website (http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/), is strictly at your own risk. http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ will not be liable for any losses and/or damages in connection with the use of our website.

From our website, you can visit other websites by following hyperlinks to such external sites. While we strive to provide only quality links to useful and ethical websites, we have no control over the content and nature of these sites. These links to other websites do not imply a recommendation for all the content found on these sites. Site owners and content may change without notice and may occur before we have the opportunity to remove a link which may have gone 'bad'.

Please be also aware that when you leave our website, other sites may have different privacy policies and terms which are beyond our control. Please be sure to check the Privacy Policies of these sites as well as their "Terms of Service" before engaging in any business or uploading any information.

Consent

By using our website, you hereby consent to our disclaimer and agree to its terms.

Update

This site disclaimer was last updated on: Monday, July 27th, 2015
· Should we update, amend or make any changes to this document, those changes will be prominently posted here.


Read More ->>

PRIVACY POLICY

0 komentar

Privacy Policy for MDM Muhammadiyah

If you require any more information or have any questions about our privacy policy, please feel free to contact us by email at Privacy.

At http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ we consider the privacy of our visitors to be extremely important. This privacy policy document describes in detail the types of personal information is collected and recorded by http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ and how we use it.

Log Files
Like many other Web sites, http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ makes use of log files. These files merely logs visitors to the site - usually a standard procedure for hosting companies and a part of hosting services's analytics. The information inside the log files includes internet protocol (IP) addresses, browser type, Internet Service Provider (ISP), date/time stamp, referring/exit pages, and possibly the number of clicks. This information is used to analyze trends, administer the site, track user's movement around the site, and gather demographic information. IP addresses, and other such information are not linked to any information that is personally identifiable.

Cookies and Web Beacons
http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ uses cookies to store information about visitors' preferences, to record user-specific information on which pages the site visitor accesses or visits, and to personalize or customize our web page content based upon visitors' browser type or other information that the visitor sends via their browser.

DoubleClick DART Cookie
→ Google, as a third party vendor, uses cookies to serve ads on http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/.
→ Google's use of the DART cookie enables it to serve ads to our site's visitors based upon their visit to http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ and other sites on the Internet.
→ Users may opt out of the use of the DART cookie by visiting the Google ad and content network privacy policy at the following URL - http://www.google.com/privacy_ads.html

Our Advertising Partners
Some of our advertising partners may use cookies and web beacons on our site. Our advertising partners include .......

  • Google
  • Amazon
  • Other

While each of these advertising partners has their own Privacy Policy for their site, an updated and hyperlinked resource is maintained here: Privacy Policies.
You may consult this listing to find the privacy policy for each of the advertising partners of http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/.

These third-party ad servers or ad networks use technology in their respective advertisements and links that appear on http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ and which are sent directly to your browser. They automatically receive your IP address when this occurs. Other technologies (such as cookies, JavaScript, or Web Beacons) may also be used by our site's third-party ad networks to measure the effectiveness of their advertising campaigns and/or to personalize the advertising content that you see on the site.

http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ has no access to or control over these cookies that are used by third-party advertisers.

 

Third Party Privacy Policies
You should consult the respective privacy policies of these third-party ad servers for more detailed information on their practices as well as for instructions about how to opt-out of certain practices. http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/'s privacy policy does not apply to, and we cannot control the activities of, such other advertisers or web sites. You may find a comprehensive listing of these privacy policies and their links here: Privacy Policy Links.

If you wish to disable cookies, you may do so through your individual browser options. More detailed information about cookie management with specific web browsers can be found at the browsers' respective websites. What Are Cookies?

Children's Information
We believe it is important to provide added protection for children online. We encourage parents and guardians to spend time online with their children to observe, participate in and/or monitor and guide their online activity. http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ does not knowingly collect any personally identifiable information from children under the age of 13. If a parent or guardian believes that http://mimbar-dakwah-muhammadiyah-kaliwungu.blogspot.com/ has in its database the personally-identifiable information of a child under the age of 13, please contact us immediately (using the contact in the first paragraph) and we will use our best efforts to promptly remove such information from our records.

Online Privacy Policy Only
This privacy policy applies only to our online activities and is valid for visitors to our website and regarding information shared and/or collected there. This policy does not apply to any information collected offline or via channels other than this website.

Consent
By using our website, you hereby consent to our privacy policy and agree to its terms.



Update
This Privacy Policy was last updated on: Monday, July 27th, 2015. Privacy Policy Online Approved Site
Should we update, amend or make any changes to our privacy policy, those changes will be posted here.

Read More ->>

MENAHAN AMARAH

0 komentar
MENAHAN AMARAH

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ وَاللَّهُ يُحِبُّ 
الْمُحْسِنِينَ 

(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. 
 (Ali Imran : 134)

Menahan amarah termasuk salah satu tanda bagi orang-orang yang betaqwa sebagai mana dijelaskan ayat di atas. Ayat sebelumnya telah menjelaskan bahwa Alla telah menyediakan surga bagi orang-orang yang bertaqwa, siapakah orang yang bertaqwa itu? Kemudian Allah menjelaskan pada ayat ini.

Pada bulletin MDM kali ini akan dijelaskan salah satu dari tanda orangyang bertaqwa berupa menahan amarah. Pmbahasannya sebagai berikut:
Read More ->>

Sabtu, 11 April 2015

TAUBAT 2

0 komentar
TAUBAT 2

.....وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
“...Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.” (an-Nur 24: 31)

Allah Ta’ala Maha Penerima taubat. Betapapun besarnya dosa seorang manusia, apabila dia bertaubat Allah pasti mengampuninya. Tdak ada istilah terlambat untuk kembali kepada jalan kebenaran,kecuali kalau nyawa sudah berada di tenggorokan atau matahari sudah terbit dari barat, maka pintu taubat memang sudah ditutup. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhya Allah membentangkan tangan-Nya pada waktu malam supaya bertaubat orang yang berbuat salah siang hari. Dan Dia membentangkan tangan-Nya pada siang hari, supaya bertaubat orang yang berbuat salah malam hari. Keadaan itu tetap terus hingga matahari terbit dari barat.”(HR.Muslim)
Read More ->>

Jumat, 03 April 2015

TAUBAT 1

0 komentar
TAUBAT

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا تُوبُوا إِلَى اللَّهِ تَوْبَةً نَصُوحًا عَسَى رَبُّكُمْ أَنْ يُكَفِّرَ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيُدْخِلَكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ يَوْمَ لَا يُخْزِي اللَّهُ النَّبِيَّ وَالَّذِينَ آمَنُوا مَعَهُ نُورُهُمْ يَسْعَى بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَبِأَيْمَانِهِمْ يَقُولُونَ رَبَّنَا أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَاغْفِرْ لَنَا إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang mukmin yang bersama dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: "Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu". (at-Tahrim 66: 8)

Taubat berakar dari kata taaba yang berarti kembali. Orang yang bertaubat kepada Allah Ta’ala adalah orang yang kembali dari sesuatu menuju sesuatu; kembali dari sifat-sifat yang tercela menuju sifat-sifat yang terpuji, kembali dari larangan Allah menuju perintah-Nya, kembali dari segala yang dibenci Allah menuju yang diridhai-Nya, kembali dari yang saling bertentangan menuju yang saling menyenangkan, kembali kepada Allah setelah meninggalkan-Nya dan kembali taat setelah menentang-Nya.
Read More ->>

Sabtu, 28 Maret 2015

ADAB DI PASAR

0 komentar
ADAB DI PASAR

1.      Hendaknya berdzikir kepada Allah di saat masuk ke pasar, karena Rasulullah Shallallaahu alaihi wa Sallam bersabda: “Barangsiapa yang masuk ke pasar lalu membaca: “(Tiada tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nyalah kerajaan, dan kepunyaan-Nyalah segala pujian, Dia yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia Maha Hidup tidak akan mati; di tangan-Nyalah segala kebaikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu), maka Allah mencatat sejuta kebajikan baginya, dan menghapus sejuta dosa darinya, dan Dia tinggikan baginya sejuta derajat dan Dia bangunkan satu istana baginya di dalam surga”. (HR. Ahmad dan At-Turmudzi, di nilai hasan oleh Al-Albani).
Read More ->>

ADAB BERTETANGGA

0 komentar
ADAB BERTETANGGA

Sesungguhnya Islam benar-benar menaruh perhatian yang sangat besar kepada manusia di dalam segala urusan agama dan dunianya, Tidak ada perkara kecil ataupun besar yang tidak dijelaskan oleh Islam.
Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam telah menggoreskan untuk kita melalui ucapan dan perbuatannya, rambu-rambu etika yang harus ditempuh oleh setiap mu'min di dalam hidupnya. Melalui kepribadiannya yang mulia, Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam telah menjelaskan kepada kita contoh etika yang seharusnya ditiru. Maka barang siapa yang menghendaki kebahagiaan, hendaklah ia menempuh jalan hidup Rasulullah Shallallahu'alaihi wasallam dan meneladani etikanya.
Kebanyakan orang pada akhir-akhir ini mulai mengabaikan etika- etika dalam bertetangga bahkan mungkin banyak orang yang belum mengetahui eika tersebut. Oleh karena itu wajib bagi setiap muslim untuk salingmenasehat dan saling mengingatkan tentang etika tersebut.
Adapun etika bertetangga yang telah dituntunkan Rosulullah Shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah sebagai berikut :
Read More ->>

BERSABAR DAN BERSYUKUR

0 komentar
BERSABAR DAN BERSYUKUR

الم (١) أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ (٢) وَلَقَدْ فَتَنَّا الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ فَلَيَعْلَمَنَّ اللَّهُ الَّذِينَ صَدَقُوا وَلَيَعْلَمَنَّ الْكَاذِبِينَ (٣)

Alif laam miim. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (al-Ankabut: 1-3)
Kehidupan ini tidak terlepas dari cobaan dan ujian. Tidak ada seorang pun yang terlahir ke dunia tanpa mengalami ujian sedikit pun.


Seseorang yang kaya dan berharta, ia Allah uji dengan kekayaannya, apakah ia bersyukur atau malah kufur. Seseorang yang hidup dalam keadaan kurang, maka tidak diragukan lagi ini adalah cobaan kehidupan. Allah uji orang tersebut apakah ia bersabar atau malah menempuh cara-cara yang Allah haramkan demi terbebas dari kemiskinan.
Read More ->>

IMAN DAN HAKEKATNYA

0 komentar
IMAN DAN HAKEKATNYA

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayat-Nya bertambahlah iman mereka (karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (QS. Al-Anfal : 2)
Iman secara bahasa berasal dari kata amana-yu’minu-imaanan, artinya pembenaran (tashdiqan). Sedang secara istilah iman berarti membenarkan apa-apa yang datang dari Allah, yang dibawa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. (Fatkhul-Bari, 1/46).

Istilah umum yang sering digunakan dalam mengartikan iman adalah keyakinan di dalam hati, pengucapkan dengan lisan dan pengamalan dengan anggota badan. Sedangkan dalam istilah akidah kata iman dimaksudkan kepada pengertian beriman kepada Allah, kepada malaikat-Nya, kepada kitab-Nya, kepada Rasul-Nya, kepada hari akhir dan kepada qadha dan qadar yang baik dan yang buruk.

Read More ->>

AT-TAYAMMUN (BERKANAN)

0 komentar
AT-TAYAMMUN (BERKANAN)

كَانَتْ يَدُ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ الْيُمْنَى لِطُهُوْرِهِ وَ طَعَامِهِ وَ كَانَتْ يَدَهُ الْيُسْرَى لِخَلاَئِهِ وَمَا كَانَ مِنْ أَذًى

Pada hadts ini Aisyah radliyallahu ‘anhaa menuturkan : “Tangan kanan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dipergunakan dalam bersuci dan  makan. Adapun tangan kiri, diguakkan untuk membersihkan bekas kotoran dari buang hajat dan perkara-perkara yang najis (HR. Abu Dawud)
Imam an-Nawawi berkata:
“Disunahkan menggunakan tangan kanan dalam perkara-perkara yang mengandung segi kemuliaan, dan sebaliknya, menggunakan tangan kiri dalam perkara yang mengandug kejelekan”

Dalam hal apa sajakah kita menggunakan angan kanan atau mendahuklukan anggota tubuh sebelah kanan?

Pada kesemopata ini kita akan membahas hal tersebut berdasarkan hadits:
Read More ->>

ADAB DI MASJID

0 komentar
ADAB DI MASJID

1.      Berdo`a di saat pergi ke masjid. Berdasarkan hadits Ibnu Abbas -Radhiallaahu ‘anhu- beliau menyebutkan: Adalah Rasulullah -Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam- apabila ia keluar (rumah) pergi shalat (di masjid) berdo`a : "Ya Allah, jadikanlah cahaya di dalam hatiku, dan cahaya pada lisanku, dan jadikanlah cahaya pada pendengaranku dan cahaya pada penglihatanku, dan jadikanlah cahaya dari belakangku, dan cahaya dari depanku, dan jadikanlah cahaya dari atasku dan cahaya dari bawahku. Ya Allah, anugerahilah aku cahaya". (Muttafaq'alaih).

2.       Berjalan menuju masjid untuk shalat dengan tenang dan khidmat. Rasulullah -Shallallaahu ‘alaihi wa Sallam- telah bersabda: "Apabila shalat telah diiqamatkan, maka janganlah kamu datang menujunya dengan berlari, tetapi datanglah kepadanya dengan berjalan dan memperhatikan ketenangan. Maka apa (bagian shalat) yang kamu dapati ikutilah dan yang tertinggal sempurnakanlah. (Muttafaq'alaih).
Read More ->>

Jumat, 27 Maret 2015

ISLAM KAFFAH

0 komentar
ISLAM KAFFAH

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ [البقرة : 208]

Hai orang-rang yang beriman masuklah kedalam Islam secara totalitas (keseluruhan), dan janganah kalian mengikuti langkah-langkah setan. Seungguhnya setan adalah musuh nyata bagi kalian.” (al-Baqarah : 208)

Dalam ayat ini Allah memerintahkan hamba  yang beriman kepada-Nya dan mempercayai Rasul-Nya untuk mengambil secara keseluruhan syariat Islam, mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya semaksimal mungkin. (Tafsir Ibnu Katsir)

Syeikh As-Sa’di menjelaskan bahwa ayat tersebut merupakan perintahAllah kepada orang-orang beriman agar masuk kedalam Islam secara totalitas (keseluruhan), yaitu mengamalkan semua syariat Islam dan tidak meninggalkannya sedikit pun,dan hendaknya tidak menuhankan hawa nafsu dengan hanya mau melaksanakan syariat yang bersesuaian dengan hawa nafsunya. Namun apabila syariat tersebut tidak sesuai dengan hawa nafsunya, syariat tersebut ditinggalkan.
Read More ->>

ADAB TIDUR DAN BANGUN TIDUR

0 komentar
ADAB TIDUR DAN BANGUN TIDUR

1. Berinstropeksi diri (muhasabah) sesaat sebelum tidur. Sangat dianjurkan sekali bagi setiap muslim bermuhasabah sesaat sebelum tidur, untuk megevaluasi segala perbuatan yang telah ia lakukan di siang hari. Lalu jika ia dapatkan perbuatannya baik maka hendaknya memuji pada Allah Ta’ala dan jika sebaliknya maka hendaknya segera memohon apunan-Nya, kembali dan bertaubat kepada-Nya.

2. Tidur dini, berdasarkan hadis dari Aisyah -RadliyAllahu ‘anha-: Bahwasannya Rasulullah -Shallalahu ‘alaihi wa sallam- tidur pada awal malam dan bangun pada penghujung malam, lalu beliau melakukan shalat ( Muttafaq ‘alaih)
3. Disunahkan berwudlu sebelum tidur, dan berbaring miring sebelah kanan.
Al-Bara’ bin ‘Azib -radliyAllahu ‘anhu- menuturkan : Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda : “Apa bila kamu akan tidur, maka berwudlulah sebagaimana wudlu untuk shalat, kemudian berbaring  mirilah sebelah kanan..” dan tidak mengapa berbaring sebelah kiri nantinya.

4. Disunahkan mengibaskan sprei tiga kali sebelum berbaring, berdasarkan hadis dari Abu Hurairah -radliyAllahu ‘anhu- bahwasannya Rasulullah -Shallallhu ‘alaihi wa sallam- bersabda : Apabila seseorang diantara kamu akan tidur pada tempat tidurnya, maka hendaklah mengibaskan kainnya pada tempat tidurnya itu terlebih dahulu, karena ia tdak tahu apa yang ada di atasnya...” di dalam satu riwayat dikatakan: “tiga kali”.(Muttafaq ‘Alaihi)

5. Makruh tidur tengkurap. Abu Dzar -radliyAllahu ‘anhu- menuturkan : Nabi -shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah lewat melintasi aku, dikala itu aku sedang berbaring tengkurap. Maka Nabi membangunkanku dengan kakinya sambil bersabda : “wahai Junaidab (panggilan Abu Dzar), sesungguhnya berbaring seperti ini (tengkurap) adaah cara berbaringnya penghuni neraka”. (HR. Ibnu Majah dan dinilai shahih oleh al-Albani)

6. Makruh tidur di atas dak terbuka, berdasarkan hadis yang bersumber dari ‘Ali bin Syaibah disebutkan bahwasannya Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah bersabda : “Barangsiapa yang tidur malam di atas atap rumah yang tidak ada penutupnya maka hilanglah jamian darinya.” (HR. Al-Bukhari di dalam al-Adab al-Mufrad dan dinilai shahih oleh al-Albani).

7. Menutup pintu, jendela dan memadamkan api dan lampu sebelum tidur. Dari Jabir -radliyAllahu ‘anhu- diriwayatkan bahwa sesungguhnya Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- telah bersabda : “Padamkanlah lampu di malam hari apabila kamu akan tidur, tutuplah pintu, tutuplah rapat-rapat bejana-bejana, dan tutuplah makanan dan minuman.” (Muttafaq ‘alaihi)
8. Membaca ayat Kursi, dua ayat terakhir dari surah al-Baqarah, surah al-Ikhlas dan al-Mu’awwidzatain (al-Falaq dan al-Nas), karena banyak hadis shahih yang mengganjurkan hal tersebut.

9. Membaca doa-doa dan dzikir yang keterangannya shahih dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti :

اللَّهُمَّ قِنِي عَذَابَكَ يَوْمَ تَبْعَثُ عِبَادَكَ
Allahumma qinii ‘adzaabaka yauma tab’atsu ‘ibaadak

“Ya Allah peliharalah aku dari azab-Mu pada hari Engkau membangkitkan kembali segenap hamba-hamba-Mu”. Dibaca tiga kali (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh al-Albani)
Dan membaca :
بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوْتُ وَ أَحْيَا
Bismika Allahumma amuutu wa ahyaa

“Dengan menyebut nama-Mu ya Allah, aku mati dan aku hidup”(HR. Al-Bukhari)

10. Apabila di saat tidur merasa kaget atau gelisah atau merasa ketakutan, maka disunahkan (diajurkan) berdoa, dengan doa

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ غَضَبِهِ وَ شَرِّ عِبَادِهِ وَ مِنْ هَمَزَاتِ الشَّيَاطِيْنِ وَ أَنْ يَحْضُرُوْنِ

A’udzu bikalimaatillahit-taammaat min ghadlabihi wa syarri ‘ibaadihi wa min hamazaathisy-syayaathin wa an yahdluruun
“Aku berlindung dengan Kalimatullah yang sempurna dari murkaNya, kkejahatan hamba-hambaNya, dari gangguan setan dan kehadiran mereka padaku”. (HR. Abu Daud dan dihasankan oleh al-Albani)

11. Hendaknya apabila bangun tidur membaca :

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَ إِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Alhamdulillahil-ladzi ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin-nusyuur
“Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah kami dimatikanNya, dan kepadaNya-lah kami dikembalikan”. (HR. Al-Bukhari). Wallahu a’lam.
Adab-adab  ini diambil dari buku Etika Seorang Muslim, Departemen Ilmiah Darul Wathan, Jakarta : Dar al-Haq, 2005, Tarjamah dari Adab al-Muslim fi al-Yaum wa al-Lailah oleh : Musthafa Aini, Lc





Read More ->>

SHIDIQ

0 komentar
SHIDIQ

Shidiq (ash-shidqu) artinya benar atau jujur, lawan dari dusta atau bohong (al-kazib). Seorang Muslim dituntut selalu berada dalam keadaan benar lahir dan batin. Benar hati (shidq al-qalb), benar perkataan (shidq al-hadits) dan benar perbuatan (shidq al-‘amal). Antara hati dan perkataan harus sama, tidak boleh berbeda, apalagi antara perkataan dan perbuatan.

Benar hati, apabila hati dihiasi dengan iman kepada Allah SWT dan bersih dari segala penyakit hati. Benar perkataan, apabila semua yang diucapkan adalah kebenaran bukan kebatilan. Benar perbuatan, apabila semua yang dilakukan sesuai dengan syari’at Islam.

Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- memerintahkan setiap Muslim untuk selalu shidiq, karena shidiq membawa kepada kebaikan, dan kebaikan akan mengantarkan kesurga. Sebaliknya beliau melarang umatnya berbohong, karena kebohongan akan membawa kepada kejahatan dan kejahatan akan berakhir di neraka. Beliau bersabda:

“Hendaklah kamu semua bersikap jujur, karena kejujuran membawa kepada kebaikan, dan kebaika membawa ke surga. Seseorang yang selalu jujur dan mencari kejujuran akan ditulis Allah sebagai seorang yang jujur (shidiq), dan jauhilah sifat bohong, karena kebohongan membawa kepada kejahatan dan kejahatan membawa ke neraka. Orang yang selalu berbohong dan mencari-cari kebohongan akan ditulis oleh Allah sebagai pembohong (kadzdzab).” (H.R. al-Bukhari)

Seseorang Muslim harus selalu bersikap benar, kapan, di mana dan kepada siapapun. Kalau diperinci paling kurang ada lima macam bentuk shidiq:

1.      Benar perkataan (shidq al-Hadits)
Dalam keadaan apapun seorang Muslim akan selalu berkata yang benar, baik dalam menyampaikan informasi, menjawab pertanyaan, melarang dan memerintah ataupun yang lainya. Orang yang selalu berkata benar akan dikasihi oleh Allah dan dipercaya oleh masyarakat. Sebaliknya orang yang berdusta apalagi suka dusta, masyarakat tidak akan mempercayainya. Peribahasa mengatakan “Sekali lacung keujian seumur hidup orang tidak akan percaya.” Kalau sudah demikian sulit bagi dia untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat.

Berkata bohong termasuk salah satu sifat orang munafik sebagaimana yang dijelaskan Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam-: “Tanda-tanda orang munafik ada tiga, yaitu: Apabila berkata dusta, bila berjanji mengingkari, bila dipercaya khianat.” (Muttafaq ‘Alaih).
Shidq al-hadits adalah bentuk yang peling popular dan paling mudah kelihatan.

2.      Benar pergaulan
Seorang Muslim akan selalu bermu’amalah dengan benar, tidak menipu, tidak khianat dan tidak memalsu, sekalipun kepada non Muslim. Orang yang shidiq dalam muamalah jauh dari sifat sombong dan riya’. Kalau melakukan sesuatu dia lakukan karena Allah. Dia tidak mengharapkan balas budi orang lain. Dia akan selalu bersikap benar dengan siapapun, tanpa memandag kekayaan, kekuasaan atau status lainnya. Barang siapa yang selalu bersikap shidiq dalam mu’amalah maka dia kan menjadi kepercayaan masyarakat. Siapapun ingin bermuamalah dengannya.

3.      Benar kemauan. (shidq al-‘Azam)
Sebelum memutuskan untuk melakukan sesuatu, seorang Muslim harus mempertimbangkan dan menilai terlebih dahulu apakah yang dilakukan itu benar dan bermanfaat. Apabila yakin benar dan bermanfaat, dia akan melakukannya tanpa ragu-ragu, tidak akan terpengarug dengan suara kiri kanan yang mendukung atau mencelanya. Kalau dia menghiraukan semua komentar orang, dia tidak akan jadi melaksanakannya. Akan tetapi bukan berarti dia mengabaikan kritik, asalkan kritik tersebut memiliki dasar dan membangun.

4.      Benar janji (shidq al-wa’ad)
Apabila berjanji seorang Muslim akan menepatinya sekalipun dengan musuh ataupun anak kecil. Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda: “Barang siapa yang berkata kepada anak kecil: “Mari, kemari! Saya beri korma ini.” Kemudian dia tidak memberinya, maka dia telah membohongi anak itu.” (H.R. Ahmad)

Ingkar janji juga termasuk salah satu sifat munafik sebagaimana yang telah disebutkan pada hadits sebelumnya.

Allah SWT menyukai orang-orang yang menepati janji. Dalam al-Qur’an disebutkan pujian Allah kepada Nabi Ismail –‘alaihis salam- yang menepati janji :
dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Ismail di dalam al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah seseorang yang benar janjinya, dan dia adalah seorang Rasul dan Nabi.” (QS. Maryam (19): 54).

‘Azam (keputusan hati) untuk melakukan suatu kebaikan dinilai sebagai janji, menepatinya disebut wafa’ (menepati janji) dan memungkirinya disebut kadzib (bohong). Dalam surah at-Taubah: 75-77 Allah menggambarkan bagaimana orang-orang munafik berjanji kalau mendapat rezeki dari Allah akan mensedekahkan (sebagiannya), tapi setelah mendapatkannya mereka kikir.

dan diantara mereka ada orang yang telah berikrar kepada Allah, “Sesungguhnya jika Allah memberikan sebahagaian karunia-Nya kepada kami, pasti kami akan bersedekah dan pastilah kami termasukorang-orang yang sholeh.” Maka setelah Allah memberikan kepada mereka sebahagian karunia-Nya, mereka kikir dengan karunia itu, dan berpaling danmereka memanglah orang-orag yang selalu membelakangi (kebenaran). Maka Allah menimbulkan kemunafika pada hati mereka sampai pada waktu mereka menemui Allah , karena mereka telah memungkiri terhadap Allah apa yang telah mereka ikrarkan kepada-Nya dan (juga) karena mereka selalu berdusta. (at-Taubah (9): 75-77)

5.      Benar Kenyataan (shidq al-Hal)
Seorang Muslim akan menampilkan diri seperti keadaan yang sebenarnya. Dia tidak akan menipu kenyataan, tidak memakai baju kepalsuan, tidak mencari nama dan tidak pula mengada-ada. Rasulullah -Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
Orang yag merasa kenyang dengan apa yang tidak diterimanya sama seperi orang yang memakai dua pakaian palsu.” (HR. Muslim).
Artinya orang yang berhias dengan bukan miliknya supaya kelihatan kaya sama seperti orang yang memakai dua kepribadian.

DR. H. Yunahar Ilyas, Lc. M.A.
Kuliah Akhlaq (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offser), 2007

Read More ->>

Recent Comments

HADIRILAH KAJIAN RUTIN

1. Pengajian Pagi Ahad ke-1 dan ke-5 di Balai Dakwah Muhammadiyah Kaliwungu, Jln. Sekopek-Plantaran no.12, Kaliwungu, Kendal.

2. Pengajian Pagi Ahad ke 2 di PAY Putri Hj Rumiatun, Sarirejo, Kaliwungu(Belakang Koramil Kaliwungu).

3. Pengajian Pagi Ahad ke-3 di PAY Hj Siti Rohmah, Kumpulrejo, Kaliwungu.

4. Pengajian Pagi Ahad ke 4 di Ponpes Al Manar Sawah jati Krajan kulon, Kaliwungu.

Pengajian dimulai pukul 06.00-07.00

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ :

مَنْ سَلَكَ طَرِيْقًا يَلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيْقًا إِلَى الْجَنَّةِ

رَوَاهُ مُسْلِم عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

Barang siapa menumpuh suatu jalan dalam rangka menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga.(HR. Muslim dari Abu Hurairah)

 

| MDM (Mimbar Dakwah Muhammadiyah) Kaliwungu © 2009. All Rights Reserved | Template Style by My Blogger Tricks .com | Design by Brian Gardner | Back To Top |